SABBIHISMA YAYASAN FAHMUL QUR’AN

Sadar Diri!!! Saatnya Punya Arah Sendiri

sadar diri, kesadaran diri, ulul albab tambun

Sadar Diri!!! Saatnya Punya Arah Sendiri

Bukan Cuma Ikutin Arus (Part 1)

Oleh : Ustadz Sayyid Abdir Rahman, M.Pd.

 

sadar diri, kesadaran diri, ulul albab tambun
4 langkah membangun kesadaran diri

 

ululalbabtambun – Sadar diri gaezs!!! Bayangkan dirimu sedang berdiri di tepi sungai. Airnya mengalir deras. Kamu bisa saja langsung terjun dan mengikuti arus itu ke mana pun ia mengalir. Tapi… apakah kamu tahu ke mana ujung sungai itu?

Apakah kamu siap dengan segala rintangan yang akan kamu hadapi sepanjang arus itu?

Atau kamu justru ingin melangkah ke arah yang kamu yakini, meski jalannya tidak selalu mudah?

Begitulah hidup. Banyak orang menjalani hidupnya hanya karena “semua orang juga begitu”. Tanpa arah. Tanpa sadar kenapa melakukan sesuatu. Tapi kamu tidak harus begitu.

 

Sadar Diri!!! Itulah Titik Awal Semua

sadar diri, kesadaran diri, ulul albab tambun
Sadar Diri. Titik Awal

 

Kesadaran diri bukan cuma tahu namamu siapa, sukanya apa, atau ranking berapa di kelas. Kesadaran diri adalah ketika kamu menyadari siapa dirimu sebenarnya, apa tujuanmu, dan ke mana hidup ini kamu arahkan.

Remaja yang sadar diri akan hidup dengan lebih bermakna. Dia tidak ikut-ikutan hanya demi diterima. Dia berani berkata “tidak” pada hal yang merusak, meskipun yang lain melakukannya. Dia tahu, hidupnya bukan main-main.

Allah ﷻ mengingatkan kita dalam firman-Nya:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

 “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang  yang fasik.”(QS. Al-Hasyr: 19)

Orang yang jauh dari Allah akan kehilangan arah, bahkan lupa siapa dirinya. Maka, membangun kesadaran diri itu bukan cuma soal mental atau karakter, tapi juga soal iman.

Dalam Islam, kesadaran diri sangat erat hubungannya dengan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa). Hati yang kotor sulit mengenal dirinya, apalagi mengenal Allah. Tapi hati yang bersih, akan lebih peka. Ia tahu kelemahan dan potensi dirinya, ia mampu menahan diri, dan ia mudah menerima kebenaran.

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ۝ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا

 “Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya. Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams: 9–10)

Kesadaran diri yang sehat lahir dari hati yang bersih. Sebaliknya, hati yang penuh dosa dan kelalaian akan membuat seseorang merasa “baik-baik saja” meski hidupnya jauh dari nilai Islam. Maka, tazkiyatun nafs adalah fondasi untuk bisa melihat diri secara jernih.

 

Masalahnya: Banyak Remaja Hidup Nggak SADAR DIRI tetapi Hidup dalam Versi OTOMATIS

sadar diri, kesadaran diri, ulul albab tambun
Tanpa kesadaran diri, hidup otomatis seperti robot

 

Kalau kita jujur, banyak remaja hari ini:

  • Sekolah karena disuruh
  • Belajar karena takut nilai jelek
  • Ibadah karena rutinitas, bukan kesadaran
  • Main medsos berjam-jam tanpa sadar waktu

Itu semua ciri hidup otomatis, bukan hidup atas sadar diri.

Hidup otomatis itu seperti nyetir mobil tapi kamu nggak tahu arahnya. Tau-tau bensin habis. Waktu habis. Tapi kamu nggak sampai ke mana-mana. Sholat tanpa rasa, pikiran kemana, badan bergerak tanpa sadar, eh tiba tiba imam sudah tahiyat akhir

Makanya, kamu perlu pause sejenak, bertanya: “Aku ini sedang ke mana sih? Hidupku mau dibawa ke mana?”

Langkah-Langkah Membangun Kesadaran Diri

sadar diri, kesadaran diri, ulul albab tambun
4 langkah membangun kesadaran diri

 

Supaya hidupmu nggak cuma ikut arus, kamu bisa mulai dengan 4 langkah membangun kesadaran diri ini:

1.  Sadar Diri dengan Mengenali Diri Sendiri dengan Jujur

Tanyakan pada dirimu:

  • Aku ini orang seperti apa?
  • Apa yang aku suka dan tidak suka?
  • Hal apa yang paling membuatku semangat?
  • Aku lebih kuat di bidang apa?

Tapi ingat, jangan cuma tanya pada perasaan. Tanyakan juga pada Alloh. Minta pada Alloh, tunjukkan siapa kamu sebenarnya lewat doa dan istikharah.

2. Sadar Diri dengan Menentukan Tujuan Hidupmu

Apa yang kamu ingin capai?
Jangan tunggu kuliah atau kerja dulu. Dari sekarang pun kamu sudah bisa punya visi hidup.

Kalau kamu merasa belum tahu, mulai dengan niat sederhana:
“Aku ingin hidupku bermanfaat dan diridhai Allah.”

Itu saja sudah cukup untuk mulai melangkah.

3. Sadar Diri dengan Membuat Keputusan Berdasarkan Nilai, Bukan Tekanan

Kalau teman ngajak sesuatu yang kamu tahu salah, berani bilang tidak. Hidup yang sadar bukan hidup yang takut ditolak. Tapi hidup yang setia pada prinsip.

“Barangsiapa yang mencari keridhaan Allah meskipun manusia murka, maka Allah akan ridha kepadanya…” (HR. Tirmidzi)

4. Sadar Diri dengan Muhasabah: Evaluasi Dirimu Secara Berkala

Setiap malam, tanyakan:

  • Apa yang aku lakukan hari ini?
  • Apa yang baik? Apa yang bisa diperbaiki?
  • Apakah aku hari ini lebih baik dari kemarin?

Kesadaran diri dibentuk dari kebiasaan mengevaluasi. Bukan untuk menyalahkan diri, tapi untuk bertumbuh.

 

Kesadaran Diri Membuatmu Punya Arah Hidup

Kamu akan lebih mudah:

  • Memilih teman yang sejalan
  • Menentukan aktivitas yang membangun
  • Menghindari hal yang menghambat potensi
  • Mengisi hari-hari dengan hal yang bermakna

Kamu tidak perlu “sempurna” untuk punya arah. Kamu hanya perlu mulai dari kesadaran: “Aku ingin hidupku berarti.”

Ibnu Qayyim berkata:
“Tanda kehidupan hati adalah jika ia merasa resah ketika waktunya terbuang tanpa ketaatan kepada Allah.”

 

Reflektif Kesadaran Diri untuk Kamu

Luangkan waktu 10 menit untuk merenungkan ini dan jawab dalam jurnal pribadimu:

  1. Apa 3 nilai hidup yang paling penting bagiku? (misal: kejujuran, kebaikan, iman)
  2. Apa impian terbesarku saat ini, dan kenapa aku menginginkannya?
  3. Apa satu kebiasaan buruk yang ingin aku ubah mulai pekan ini?
  4. Kalau aku wafat malam ini, apa hal yang paling aku sesali?

Kalau kamu merasa bingung menjawabnya, itu bukan masalah. Justru itu awal dari proses kesadaran. Yang penting: kamu mulai bertanya.

 

Hidup Itu Perjalanan, Bukan Sekadar Ikutan

Hidup itu perjalanan bukan sekedar ikutan

 

Hidup ini seperti perjalanan jauh. Kalau kamu cuma ikut arus, kamu bisa berakhir di tempat yang kamu sesali. Tapi kalau kamu tahu arahmu, kamu bisa hadapi badai apa pun dan tetap melaju.

Bukan cuma ikut arus. Saatnya kamu sadar diri & punya arah sendiri. Arah yang kamu pilih karena iman, kesadaran, dan tekad untuk tumbuh jadi pribadi yang kuat dan bermakna.

Ingat, kamu mungkin belum tahu semua jawaban tentang hidupmu hari ini. Tapi selama kamu sadar bahwa hidup ini punya tujuan, kamu sudah berada di jalur yang benar.

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

 “Ya Allah, tunjukkan kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan anugerahkan kami kemampuan untuk mengikutinya, serta tunjukkan kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan anugerahkan kami kemampuan untuk menjauhinya.”

Semoga kamu termasuk orang yang berani memilih jalan hidup dengan kesadaran diri. Bukan hanya karena “semua orang melakukannya”, tapi karena kamu tahu: HIDUP ini harus punya MAKNA.

 

Referensi:

  1. Al-Qur’an
  2. HR. Tirmidzi, no. 2414
  3. Ibnu Qayyim, Madarijus Salikin
  4. HR. Ahmad, no. 7056.
  5. Buku Tazkiyatun Nafs karya Syaikh Ahmad Farid
  6. Buku Emotional Intelligence karya Daniel Goleman

 

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these